Contact ionlinerz
Katalog Produk
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

[PUISI] Kisah Abadi

 

Malam hitam gelap suram
Buyarkan kesan indah sang alam
Di hutan suci jiwaku bersemayam
Tersesat di belantara kelam

Bersinggahku pada batu
Khayali surga tenang jiwaku
Lalu bisu mengisi waktu
Lahirkan jemu di masa semu

Dalam letih ku berpaling singgah
Pada sungai dan pohon berbuah
Coba mencari sua tersirah
Dalam lelah hati berpasrah

Seberkas cahya melintas di wajah
Terangi tanah berpijak langkah
Menuntun mata menyibak arah
Berharap kesah usailah sudah

Kau, dan sayap-sayap mungilmu
Biaskan manja hangatkan kalbu
Memapah lembut lemah ragaku
Tegarkan asa pupuslah ragu

Dan musim kian bersaksi
Besarnya arti hadirmu kini
Demi cita satu terpatri
Kau ikhlaskan hidup dan mati

Terukir janji dalam di hati
Takkan ku lepas kau di sisi
Atas nama kasih nan suci
Kujaga cinta terkisah abadi

*******

(dedicated to my beloved wife)



 

Malam hitam gelap suram
Buyarkan kesan indah sang alam
Di hutan suci jiwaku bersemayam
Tersesat di belantara kelam

Bersinggahku pada batu
Khayali surga tenang jiwaku
Lalu bisu mengisi waktu
Lahirkan jemu di masa semu

Dalam letih ku berpaling singgah
Pada sungai dan pohon berbuah
Coba mencari sua tersirah
Dalam lelah hati berpasrah

Seberkas cahya melintas di wajah
Terangi tanah berpijak langkah
Menuntun mata menyibak arah
Berharap kesah usailah sudah

Kau, dan sayap-sayap mungilmu
Biaskan manja hangatkan kalbu
Memapah lembut lemah ragaku
Tegarkan asa pupuslah ragu

Dan musim kian bersaksi
Besarnya arti hadirmu kini
Demi cita satu terpatri
Kau ikhlaskan hidup dan mati

Terukir janji dalam di hati
Takkan ku lepas kau di sisi
Atas nama kasih nan suci
Kujaga cinta terkisah abadi

*******

(dedicated to my beloved wife)



Detail

[PUISI] Tersesat

Puisi - Tersesat
Puisi Tersesat
Akulah jiwa yang tersesat
Hidup di tengah mati dan penat
Terhempas lepas arungi pekat
Mencari arah esok tersurat

Angin bebas mengibas buas
Terbangkanku ke langit luas
Menatap bintang malam terhias
Melambung khayal tiada terkias

Hingga masa mengetuk mata
Bangunkanku dari lamunan maya
Sadarkanku akan sang nyata
Tak terelak beban yang ada

Bukan takut aku berlari
Bukan pengecut aku sembunyi
Hanya tak tahu kemana lagi kucari
Sebuah jalan 'tuk jawab semua ini

*******

Puisi - Tersesat
Puisi Tersesat
Akulah jiwa yang tersesat
Hidup di tengah mati dan penat
Terhempas lepas arungi pekat
Mencari arah esok tersurat

Angin bebas mengibas buas
Terbangkanku ke langit luas
Menatap bintang malam terhias
Melambung khayal tiada terkias

Hingga masa mengetuk mata
Bangunkanku dari lamunan maya
Sadarkanku akan sang nyata
Tak terelak beban yang ada

Bukan takut aku berlari
Bukan pengecut aku sembunyi
Hanya tak tahu kemana lagi kucari
Sebuah jalan 'tuk jawab semua ini

*******

Detail

[PUISI] Buah Hati

Puisi - Buah Hati
Puisi Buah Hati
Tak berandai namun kudamba
Hadirnya paras pelipur lara
Dari cinta yang tulus kujaga
Lahirmu anugerah tak terkira

Biarlah peluh terus mengalir
Biarlah letih aku tertatih
Demi alunan detak nadimu
Kurangkul luka hanya untukmu

Hanya senyummu yang tak padam
Hanya tawamu yang tak lekang
Hanya itulah pinta kecilku
Bahagialah buah hatiku

*******

  (dedicated to my lovely children)

Puisi - Buah Hati
Puisi Buah Hati
Tak berandai namun kudamba
Hadirnya paras pelipur lara
Dari cinta yang tulus kujaga
Lahirmu anugerah tak terkira

Biarlah peluh terus mengalir
Biarlah letih aku tertatih
Demi alunan detak nadimu
Kurangkul luka hanya untukmu

Hanya senyummu yang tak padam
Hanya tawamu yang tak lekang
Hanya itulah pinta kecilku
Bahagialah buah hatiku

*******

  (dedicated to my lovely children)

Detail

[PUISI] Wahai Langit

Puisi - Wahai Langit
Puisi Langit
Beralas tanah kami berbaring
Memandang langit bertabur bintang
Dingin, pekat tiada terkira
Adakah bulan berbagi hangatnya

Gemuruh petir memekik liar
Iringi hujan menebar gusar
Tak jarang kami tersambar
Menjadi korban perang para pembesar

Pandanglah kami sesekali
Tataplah kami dengan nurani
Apalah langit tanpa sang bumi
Apalah kalian tanpa kami

Bukan iri kami berpuisi
Hanya mencoba mengetuk hati
Wahai petinggi angkasa
Jangan biarkan sesat meraja

*******

Puisi - Wahai Langit
Puisi Langit
Beralas tanah kami berbaring
Memandang langit bertabur bintang
Dingin, pekat tiada terkira
Adakah bulan berbagi hangatnya

Gemuruh petir memekik liar
Iringi hujan menebar gusar
Tak jarang kami tersambar
Menjadi korban perang para pembesar

Pandanglah kami sesekali
Tataplah kami dengan nurani
Apalah langit tanpa sang bumi
Apalah kalian tanpa kami

Bukan iri kami berpuisi
Hanya mencoba mengetuk hati
Wahai petinggi angkasa
Jangan biarkan sesat meraja

*******

Detail

[PUISI] Peraduanku

Puisi - Peraduanku
Puisi Peraduan
Merangkak hina raga nan lemah
Memapah mimpi menguntai cita
Peluh, pedih, resah, kesah
Luluh lantakkan senyum yang ada

Keruh sudah air mata
Kala tangisku beradu duka
Ternodakah segala doa
Kala sujudku bersimbah murka

Maafkanku ayah bunda
Olehku tercoreng nama
Kar'naku pupuslah asa
Lahirku hanyalah nestapa

Dibawah langit aku istirakh
Bermunajat memohon rahmah
ALLAHU AKBAR PEMILIK SEMESTA
Limpahkaku segenggam cinta

*******

Puisi - Peraduanku
Puisi Peraduan
Merangkak hina raga nan lemah
Memapah mimpi menguntai cita
Peluh, pedih, resah, kesah
Luluh lantakkan senyum yang ada

Keruh sudah air mata
Kala tangisku beradu duka
Ternodakah segala doa
Kala sujudku bersimbah murka

Maafkanku ayah bunda
Olehku tercoreng nama
Kar'naku pupuslah asa
Lahirku hanyalah nestapa

Dibawah langit aku istirakh
Bermunajat memohon rahmah
ALLAHU AKBAR PEMILIK SEMESTA
Limpahkaku segenggam cinta

*******

Detail

[PUISI] Ayah

Puisi - Ayah
Puisi Ayah
Fajar dan senja terukir ikrar
Walau kian letih jiwamu tegar
Tertampik lelah raga nan lemah
Temani langkah meniti arah

Tiap peluh yang menetes di tubuhmu
Kau ikhlaskan demi hidupku
Dan cinta yang tulus kau beri
Tiada balas terlintas di hati

Tak terkira pengorbanan terpatri
Tak ternilai kasih yang tak mati
Kumohon tetaplah kau di sisi
Menjagaku hingga akhir nanti

*******

(dedicated to my lovely father)

Puisi - Ayah
Puisi Ayah
Fajar dan senja terukir ikrar
Walau kian letih jiwamu tegar
Tertampik lelah raga nan lemah
Temani langkah meniti arah

Tiap peluh yang menetes di tubuhmu
Kau ikhlaskan demi hidupku
Dan cinta yang tulus kau beri
Tiada balas terlintas di hati

Tak terkira pengorbanan terpatri
Tak ternilai kasih yang tak mati
Kumohon tetaplah kau di sisi
Menjagaku hingga akhir nanti

*******

(dedicated to my lovely father)

Detail

[PUISI] Bunda

Puisi - Bunda
Puisi Bunda
Tersulam doa dalam kandungnya
Meniti lemah sembilan purnama
Mendamba tiba untaian haru
Berpasrah nyawa demi lahirku

Kau besarkan aku tanpa keluh
Kau dampingi aku tanpa jenuh
Tak terlintas lelah tersurat
Tak terbesit pamrih tersirat

Hingga takdir menjemput kau pergi
Tak terbendung tangis di hati
S'lamat jalan bunda terkasih
Tempatmu di sisi Sang Pengasih

*******

  (dedicated to my lovely mother in heaven)

Puisi - Bunda
Puisi Bunda
Tersulam doa dalam kandungnya
Meniti lemah sembilan purnama
Mendamba tiba untaian haru
Berpasrah nyawa demi lahirku

Kau besarkan aku tanpa keluh
Kau dampingi aku tanpa jenuh
Tak terlintas lelah tersurat
Tak terbesit pamrih tersirat

Hingga takdir menjemput kau pergi
Tak terbendung tangis di hati
S'lamat jalan bunda terkasih
Tempatmu di sisi Sang Pengasih

*******

  (dedicated to my lovely mother in heaven)

Detail
 
ionlinerz corp © 2010-2021 | All Rights Reserved