[PUISI] Wahai Langit

[PUISI] Wahai Langit

Puisi Langit

Beralas tanah kami berbaring

Memandang langit bertabur bintang

Dingin, pekat tiada terkira

Adakah bulan berbagi hangatnya

Gemuruh petir memekik liar

Iringi hujan menebar gusar

Tak jarang kami tersambar

Menjadi korban perang para pembesar

Pandanglah kami sesekali

Tataplah kami dengan nurani

Apalah langit tanpa sang bumi

Apalah kalian tanpa kami

Bukan iri kami berpuisi

Hanya mencoba mengetuk hati

Wahai petinggi angkasa

Jangan biarkan sesat meraja

*******

Puisi Langit

Beralas tanah kami berbaring

Memandang langit bertabur bintang

Dingin, pekat tiada terkira

Adakah bulan berbagi hangatnya

Gemuruh petir memekik liar

Iringi hujan menebar gusar

Tak jarang kami tersambar

Menjadi korban perang para pembesar

Pandanglah kami sesekali

Tataplah kami dengan nurani

Apalah langit tanpa sang bumi

Apalah kalian tanpa kami

Bukan iri kami berpuisi

Hanya mencoba mengetuk hati

Wahai petinggi angkasa

Jangan biarkan sesat meraja

*******

[PUISI] Peraduanku

[PUISI] Peraduanku

Puisi Peraduan

Merangkak hina raga nan lemah

Memapah mimpi menguntai cita

Peluh, pedih, resah, kesah

Luluh lantakkan senyum yang ada

Keruh sudah air mata

Kala tangisku beradu duka

Ternodakah segala doa

Kala sujudku bersimbah murka

Maafkanku ayah bunda

Olehku tercoreng nama

Kar'naku pupuslah asa

Lahirku hanyalah nestapa

Dibawah langit aku istirakh

Bermunajat memohon rahmah

ALLAHU AKBAR PEMILIK SEMESTA

Limpahkaku segenggam cinta

*******

Puisi Peraduan

Merangkak hina raga nan lemah

Memapah mimpi menguntai cita

Peluh, pedih, resah, kesah

Luluh lantakkan senyum yang ada

Keruh sudah air mata

Kala tangisku beradu duka

Ternodakah segala doa

Kala sujudku bersimbah murka

Maafkanku ayah bunda

Olehku tercoreng nama

Kar'naku pupuslah asa

Lahirku hanyalah nestapa

Dibawah langit aku istirakh

Bermunajat memohon rahmah

ALLAHU AKBAR PEMILIK SEMESTA

Limpahkaku segenggam cinta

*******